Monday, September 2, 2019

SCRUM DEVELOPMENT METHODOLOGY

SCRUM Development Methodology

MUHAMMAD ILHAM DARMAWAN (F1D016056)
Pradyjumna Jyotisvara Waringin (F1D016070)

METODE SCRUM
  • Scrum adalah salah satu metode rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip-prinsip pendekatan Agile, yang bertumpu pada kekuatan kolaborasi tim, incremental product dan proses iterasi untuk mewujudkan hasil akhir. Scrum building block disebut Sprint.
  • Di dalam setiap iterasi scrum, semua anggota tim saling berkolaborasi untuk menyelesaikan setiap incremental product yang telah direncanakan dan disepakati bersama. Dalam proses, setiap iterasi juga akan melakukan kegiatan analisis, merencanakan desain dan selanjutnya program siap untuk dikembangkan. Setelah program selesai, program juga akan diuji melalui proses testing yang telah direncanakan oleh tim, sehingga akhirnya program tersebut menjadi sebuah incremental product yang siap untuk di-deploy dan di-integrasi-kan dengan semua program yang telah dibuat sebelumnya.
  • Semua kegiatan tersebut akan dilakukan oleh tim dengan konsep self-organizing, artinya semua anggota tim akan bekerja sama untuk mengelola kerja mereka sesuai dengan kesepakatan mereka. Mereka bertanggung jawab untuk menghasilkan incremental product dengan membagi tugas secara bersama dan berdiskusi tanpa ada hirarki. Seorang yang berpengalaman testing, sangat dimungkinkan untuk berkonstribusi ditahap analisa dan desain. Atau seorang programmer akan membantu aktifitas testing. Secara sederhana, anggota tim akan merencanakan tugas secara bersama dan melakukannya secara bersama sebagai sebuah kolaborasi tim.
     Sprint adalah sebuah kotak-waktu (yang biasanya mempunyai durasi 1 hingga 4 minggu) dimana tim pengembang fokus dalam mencapai target yang jelas. Setiap Sprint selalu berakhir dengan diikuti Sprint Review, dimana hasil yang sudah dibuat dipresentasikan dan didemontrasikan didalam sebuah rapat tim.

Keuntungan Metode SCRUM :
  • Metode Agile SCRUM membantu perusahaan dalam menghemat waktu dan uang
  • SCRUM merupakan sebuah metode yang mudah dikontrol yang mana peningkatan pekerjaan dapat terjadi setiap periode waktu yang ditentukan
  • seperti metodologi Agile lainnya, SCRUM juga merupakan metode iteratif yang membutuhkan feedback secara kontinu dari user.
  • Karena short sprint dan constant feedback, scrum dapat dengan mudah mengatasi setiap perubahan
  • Daily SCRUM meeting memungkinan untuk mengukur produktfitas individu. ini mengarah pada peningkatan produktifitas dari setiap anggota tim
  • setiap isu diidentifikasi dengan baik pada setiap pertemuan harian dan oleh karena itu dapat diselesaikan dengan cepat
  • mudah untuk mengirim produk berkualitas sesuai waktunya
Kekurangan Metode SCRUM :
  • Agile Scrum adalah salah satu penyebab utama scope creep karena kecuali ada tanggal akhir tertentu, stakeholder proyek manajemen akan tergoda untuk terus menuntut fungsi baru disampaikan
  • Jika anggota tim tidak berkomitmen, maka proyek tidak akan selesai atau bahkan gagal
  • Metode ini hanya membutuhkan anggota tim yang berpengalaman, jika tim berisi orang - orang yang masih pemula maka proyek tidak dapat selesai sesuai waktunya
  • Project quality management sangat sulit untuk diimplementasikan dan diukur kecuali team dapat melakukan pengujian regresi setelah beberapa sprint
  • Jika tugas tidak didefinisikan dengan baik, perkirakan biaya proyek dan waktu tidak akan akurat. Dalam kasus seperti itu, tugas dapat tersebar di beberapa sprint
Dalam sejarah Scrum, sudah banyak proyek yang telah memakai metode Scrum dalam pengembangan produknya
  • Google AdWords
     Proyek AdWords menggunakan Scrum dalam pengembangannya, dengan memiliki tim yang disebar secara terdistribusi di lima lokasi dan menyatukan secara virtual semua produk Google disetiap dilakukan perilisan. Dalam perkembangannya, manajer dari proyek Google dibutuhkan untuk mengisi beberapa struktur tim. Hadirnya manajer ini pada tim Scrum bertujuan untuk membantu memberikan arahan untuk menyelesaikan prioritas pekerjaan yang tertinggi yang dirasa sulit diimplementasikan oleh tim. Dengan hal ini, tim tidak lagi membutuhkan ScrumMaster, dikarenakan tim sudah dapat berjalan dengan sendirinya

Secara umum tidak terdapat banyak perbedaan karakteristik proyek yang dapat dikembangkan dengan metode Scrum maupun dengan metode pengembangan perangkat lunak lainnya. Namun, Scrum lebih dikhususkan untuk proyek yang memiliki karakteristik sebagai berikut, antara lain :
  • Requirement atau kebutuhan client sulit untuk dipahami diawal dari proses pengembangan aplikasi
  • Requirement atau kebutuhan client terhadap aplikasi senantiasa berubah selama proses pengembangan mengikuti keinginan client
  • Proses pengembangan tidak dapat diprediksi ketika menggunakan tools dan teknologi yang baru dalam pengimplementasiannya
Kesimpulan Metode SCRUM :
    Metode Scrum tepat untuk digunakan pada tim yang berukuran relatif kecil dan untuk menangani adanya perubahan atau permintaan requirement dari sisi client yang terus bertambah atau berubah

Referensi
  1. PENERAPAN BUSINESS INTELLIGENCE PADA APLIKASI DASHBOARD MONITORING PERFORMANSI MAHASISWA DAN LULUSAN BERDASARKAN STANDAR 3 BAN-PT PROGRAM STUDI SARJANA MENGGUNAKAN METODE SCRUM, Fanny Fathya Nurul Fatimah, 2014
  2. Implementasi Metodologi SCRUM dalam Pengembangan Sistem Pembayaran Elektronik Pada Usaha Mikro Kecil MenengahTaufiq Rizaldi, 2016
  3. Penerapan Scrum dan Algoritma COCOMO Pada Aplikasi Manajemen Proyek Perangkat LunakWildan Suharso, 2018

D

No comments:

Post a Comment