Wednesday, September 4, 2019

Extreme Programming

disusun Oleh :
I Gede Ketut Saditha Putra (F1D016038)
Rejalana Bayu Kurniawan (F1D016074)

Extreme Programming adalah sebuah pendekatan atau model pengembangan perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel. Model  Extreme  Programming  didefinisikan sebagai suatu metode ringan yang menekankan pada komunikasi yang intens, hingga model pengerjaan yang interaktif dan Incremental

Kent Beck
Ward Cunningham
Extreme Programming (XP) pertama kali diusulakan oleh Kent Beck dan Ward Cunningham pada bulan Maret 1996, asal mula XP digunakan karena pada saat itu perminataan dari customer yang sering berubah dengan cepat sehingga mengakibatkan putaran kehidupan metode pengembangan perangkat lunak tradisional menjadi lebih pendek dan tidak selaras dengan metode tradisional karena pada umumnya memerlukan desain yang luas dan itu mengakibatkan perubahan desain yang terjadi dan tentu saja memerlukan biaya yang lebih tinggi. Tujuan Extreme Programming adalah meminimalisir biaya yang diperlukan jika ada perubahan dalam pengembangan perangkat lunak.

Extreme Programming memiliki 4 nilai dasar yang menjadi inti pokok XP yaitu : Communication (Komunikasi), Simplicity (Kesederhanaan), Feedback (Umpan Balik), dan Courage (Keberanian). Keempat nilai dasar ini menunjukan bahwa Extreme Programming bersifat fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang diminta oleh klien.

Di dalam pengembangan sistem yang menggunakan Extreme Programming terdapat empat tahapan, yaitu:

1. Planing
Pada tahap pertama ini dilakukan pembuatan user story (cerita) berdasarkan data yang diperoleh dari client. User story ini akan menjadi gambaran dasar dari sistem yang akan dikembangkan.

2. Design
Pada tahap design dilakukan perancangan alur kerja sistem dan perancangan database berdasarkan user story yang telah dibuat sebelumnya.

3. Coding
Coding (pengkodean) merupakan tahap pembuatan sistem berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Dalam pembuatan sistem ini dilakukan oleh dua orang yaitu seorang programmer dan seorang tester Tahap ini dapat dilakukan secara berulang-ulang (refactoring) apabila terdapat koreksi.

4. Testing
Testing merupakan tahap pengujian sistem, setiap modul yang sedang dikembangkan akan terlebih dahulu mengalami pengujian. Apabila masih belum sesuai dengan permintaan, maka akan dilakukan perbaikan pada bagian yang dikoreksi. Jika sudah sesuai dengan permintaan maka sistem sudah dapat diimplementasikan.


Karakteristik Extreme Programming : 
1. Peran serta client secara langsung 
2. Fokus pengerjaan coding
3. Cenderung membutuhkan anggota developer yang sedikit untuk mempercepat pengerjaan sistem atas permintaan client

Keunggulan : 

1. Menjalin komunikasi yang baik dengan klien. 
2. Menurunkan biaya pengembangan 
3. Meningkatkan komunikasi dan sifat saling menghargai antar developer. 
4. XP merupakan metodologi yang semi formal. (Planning Developer harus selalu siap              dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima, atau dengan kata lain eksibel. 

Kelemahan :

Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicity dan juga anjuran untuk melakukan apa yang diperlukan hari itu juga). XP juga memiliki keunggulan yang sekaligus menjadi kelemahannya, yaitu XP tidak memiliki dokumentasi formal yang dibuat selama pengembangan. Satu-satunya dokumentasi adalah dokumentasi awal yang dilakukan oleh user

Kesimpulan

Metode XP merupakan metode yang menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses pengembangan yang lebih adaptif dan fleksibel. Sehingga pengerjaan suatu rancangan dapat diselesaiakan lebih cepat sesuai dengan permintaan client

Referensi

  1. Rizal Hidayat, Adhy Satriyo, Wisnu Wirawan Panji. 2013. Perancangan dan Pembuatan Mobile Learning Interaktif Berbasis Android Dengan Metode Personal Extreme Programming: Journal of Informatics and Technology.
  2. Rahmi Raysa.2016.Pendekatan Metodologi Extreme Programming pada Aplikasi E-Commerce (Studi Kasus Sistem Informasi Penjualan Alat-alat Telekomunikasi): Jurnal Politeknik Caltex Riau.
  3. Irawan Chandra Yudi. 2016. Perancangan Aplikasi Resep Makanan Tradisional Indonesia Menggunakan Pendekatan Agile Proces dengan Model Extreme Programming Berbasis Android: SEMNASTIKOM
  4. Dwiky Andika, 2018, "Apa itu Extreme Programming ?", https://www.it-jurnal.com/apa-itu-extreme-programming/, (diakses tanggal 5 September 2019)

No comments:

Post a Comment