Wednesday, September 4, 2019

Dynamic System Development Method (DSDM)

Dynamic System Development Method (DSDM)

  • Abstraksi

            Dynamic System Development Method (DSDM) merupakan salah satu metode Agile dan pengembangan tahap lanjut dari metode Rapid Application Development (RAD) yang dikembangkan pada tahun 1990 oleh sekelompok vendor SI dan para ahli di Inggris. Metode ini mengutamakan keterlibatan pengguna secara berkesinambungan dengan pendekatan incremental dan iterative.

           Dynamic System Development Method (DSDM) berupaya mengatasi penyebab-penyebab kegagalan proyek seperti melebihi anggaran, terlambat dari jadwal, kurangnya keterlibatan pengguna dan lemahnya komitmen dari pemimpin[2].

  • Prinsip-prinsip dalam metode Dynamic System Development Method (DSDM)


Ada beberapa prinsip yang terdapat dalam metode Dynamic System Development Method (DSDM) yaitu sebagai berikut :
1.    Keterlibatan pengguna secara aktif dalam proses perancangan dan pengembangan.
2.    Tim pengembang proyek diberi wewenang membuat keputusan.
3.    Fokus pada seringnya produk dihasilkan.
4.    Kesesuaian dari tujuan bisnis.
5.    Pengembangan secara increment dan iterative.
6.    Persyaratan dan kebutuhan harus ditentukan sebelum proyek dimulai.
7.    Pengujian dilakukan pada keseluruhan siklus proyek.
8.  Pendekatan kolaborative dan co-operative[1].  


  • Tahapan-tahapan dalam metode Dynamic System Development Method (DSDM)


Berikut ini merupakan tahapan-tahapan yang terdapat dalam Dynamic System Development Method (DSDM) yaitu sebagai berikut :


Gambar 1 Tahapan metode DSDM

1.    Feasibility Study
Menilai kelayakan pengerjaan suatu proyek, termasuk kecocokan proyek tersebut dengan penggunaan DSDM. Dihasilkan laporan kelayakan, kelayakan protototype, skema global perencanaan berikut rencana pengembangan dan catatan resiko.

1.    Bussiness Study
Analisa karakteristik dari sisi bisnis dan teknologi. Pendekatan utama adalah pengadaan lokakarya, di mana pengguna ahli berkumpul dan menghasilkan hal-hal yang relevan dari sistem serta menyetujui skala prioritas dalam pengembangan. Dihasilkan daftar prioritas kebutuhan, definisi dari wilayah bisnis, definisi arsitektur sistem, dan garis besar rencana prototype.

2.    Functional Model Iteration
a.         Mengidentifikasi prototipe fungsional
Menentukan fungsionalitas yang akan dikerjakan pada prototype.
Dihasilkan sebuah model fungsional menurut hasil dari tingkat studi bisnis.
b.        Menyetujui jadwal
Setuju pada bagaimana dan kapan untuk membangun fungsionalitas tersebut.
c.         Membuat prototipe fungsional
Membangun prototipe fungsional, sesuai jadwal yang disetujui dan model fungsional.
d.        Meninjau prototipe fungsional
Mengecek kebenaran dari prototipe yang dibangun. Hal ini dilakukan melalui pengujian oleh pemakai akhir dan / atau melihat dokumentasi. Dihasilkan sebuah dokumen tinjauan prototipe model fungsional.

4.    Design and Build Iteration
a.         Mengidentifikasi prototype rancangan
Mengenali kebutuhan fungsional dan non-fungsional yang diperlukan dalam sistem yang diujikan. Dihasilkan suatu strategi penerapan, yang juga didasari catatan pengujian dari perulangan sebelumnya.
b.        Menyetujui jadwal
Setuju pada bagaimana dan kapan mewujudkan persyaratan yang ada.
c.         Membuat prototype rancangan
Membuat sebuah sistem (prototype rancangan) yang dapat secara aman diserahkan kepada pengguna akhir untuk penggunaan harian, juga sebagai ujicoba.
d.        Meninjau prototype rancangan
Mengecek kebenaran hasil rancangan sistem, melalui serangkaian teknik ujicoba dan peninjauan. Dokumentasi pengguna maupun catatan pengujian akan dibuat.

5.    Implementation Phase
a.         Persetujuan dan pedoman penggunaan
Pengguna akhir menyetujui sistem yang telah diuji untuk implementasi dan pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penggunaan sistem.
b.        Melatih Pengguna
Melatih calon pengguna akhir dalam penggunaan sistem. Dihasilkan sekelompok pengguna yang terlatih.
c.         Penerapan
Menerapkan sistem yang telah diuji di lokasi pengguna akhir, yang disebut sebagai sistem yang telah tersampaikan[3].

  • Karakteristik aplikasi

Metode Dynamic System Development Method (DSDM) digunakan ketika kondisi sistem yang akan dikembangkan memiliki kriteria sebagai berikut :
1.    Hasil dari pengembangan sesegera mungkin dapat dilihat.
2.    Pengguna sistem aktif memberikan kontribusi dalam merangkul pengembang.
3.  Fungsi utama telah didefinisikan secara cepat dan fungsi lainnya dapat dapat menyusul secara berkala.
4.   Pihak yang berkepentingan dapat berkomunikasi secara lancar tanpa ada birokrasi yang rumit atau halangan karena umpan balik dari pengguna sistem secara konstan baik dalam pengembangan sistem.
5. Proyek memiliki indikator awal apakah akan bekerja secara baik atau tidak, sehingga meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan ketika aplikasi dikembangkan.
6.    Sistem harus selesai dengan waktu dan anggaran yang tepat.
7.    Pengguna sistem mengerti dalam arah proyek[5].

  • Kelebihan

Berikut ini merupakan kelebihan dari metode Dynamic System Development Method (DSDM)
1.  Menyajikan kerangka kerja (framework) untuk membangun dan memelihara sistem dalam waktu yang terbatas melalui penggunaan prototyping yang incremental dalam lingkungan yang terkondisikan.
2.    Membangun software dengan cepat.
3.  DSDM dapat dikombinasikan dengan XP menghasilkan kombinasi model proses yang mengikuti DSDM dan praktek yang sejalan dengan XP.

  • Kekurangan

Berikut ini merupakan kekurangan dari metode Dynamic System Development Method (DSDM)
1.    Setiap iterasi bergantung pada prototype sebelumya.
2.    Menentukan scope dari suatu prototype proyek tidak pernah selesai.
3.    Dokumentasi sering kali tidak lengkap karena fokus pada pembuatan prototype.
4.    Isu-isu mengenai sistem backup dan recovery, system performance dan system security kurang/tidak diperhatikan dan sering terlupakan[5].

  • Perbandingan metode Dynamic Systems Development Method (DSDM) dengan metode lainnya

Berikut ini merupakan perbandingan metode Dynamic Systems Development Method (DSDM) dengan metode lainnya[4] :
Fitur
DSDM
XP
Kebutuhan analisis dan Pemodelan Bisnis
Dimulai dengan pembuatan laporan kelayakan, prototipe kelayakan dan rencana proyek
Memiliki cerita dari user dengan umpan balik komunikasi
Analisis & Desain
Hal ini tidak diperlukan analisis dan desain tetapi telah digunakan hanya prototipe untuk mengelola
Hal ini untuk mengembangkan dengan desain dan sistem yang sederhana metafora
Implementasi & Pengembangan
Pemahaman umum arsitektur teknik yang digunakan
XP memiliki beberapa tugas yang diperlukan rilis kecil, integrase terus-menerus, kepemilikan kolektif, refactoring dan pemrograman pair
Manajemen Proyek
Diprioritaskan daftar persyaratan dengan rencana garis besar prototyping
XP perlu memperkirakan dan memiliki iterasi rencana
Ukuran Proyek
Proyek besar atau kecil
Proyek kecil
Konfigurasi & Perubahan Manajemen
Produk yang sering disampaikan pada tingkat yang sangat cepat
Tidak perlu
Pasangan Pemrograman
Membutuhkan, untuk kontrol proyek
Tidak diperlukan pemrograman pair.



REFERENSI

[1] A. Info, “Dynamic Systems Development Method dalam Membangun Aplikasi Data Kependudukan Pada Kelurahan Rantau Pulut,” vol. 16, no. 1, pp. 84–90, 2018.
[2]  A, Dewi. (2017, November 27). Perbedaan Model Pengembangan Software. Diakses dari http://perbedaanmodelpengembangansoftware.blogspot.com/2017/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html
[3] Harjon, M. (2008, Juni 11). Modifikasi DSDM Dalam Pembuatan Sistem Majalah Z. Diakses dari https://oguds.wordpress.com: https://oguds.wordpress.com/2008/06/11/modifikasi-dsdmdalam- pembuatan-editorial-majalah-z/
[4] N, F Istiqamah. (2017, Mei 30). Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Diakses dari  https://www.slideshare.net/istiqomahnur1/manajemen-proyekperangkatlunakpenjabaranpaper
[5]  Ningsih, D. (2013, Oktober 23). Kelebihan dan Kekurangan Model Metode Pengembangan Sistem [II]. Diakses dari http://dwixuty.blogspot.co.id/: http://dwixuty.blogspot.co.id/2013/10/kelebihan-dan-kekurangan-metode.html

Nama Kelompok:
1. Anggin Risna Widianingsih(F1D016010)
2. Habiburrahman(F1D016034)

1 comment: